1. Buku Ying-yai Sheng-lan
Isi : Ada cerita menarik tentang keadaan kota
Majapahit dan rakyatnya, dari uraian Ma
Huan yang asli
dari Tiongkok dan beragama Islam dalam bukunya Ying-yai Sheng-lan, yang ditulis
saat mengiringi Cheng-Ho (utusan kaisar Tiongkok ke Jawa) dalam perjalananya
yang ketiga ke daerah-daerah lautan selatan, antara lain :
a. Kota
Majapahit dikelilingi tembok tinggi yang dibuat dari bata
b. Penduduknya kira-kira 300.000 keluarga
c. Rakyat
memakai kain dan baju
d. Untuk
laki-laki mulai usia 3 tahun memakai keris yang hulunya indah sekali dan
terbuat
dari emas, cula badak atau gading
e. Senang
bermain bersama diwaktu terang bulan dengan disertai nyanyian-nyanyian
berkelompok dan bergiliran antara golongan wanita dan pria
f. Senang nonton wayang beber (wayang yang setiap
adegan ceritanya di gambar di atas
sehelai kain, lalu dibentangkan antara dua
bilah kayu, yang jalan ceritanya diuraikan
oleh Dalang);
2.
Kitab Pararaton (1287 Saka
atau 1365 M)
Isi: Jatuh-bangun kerajaan-kerajaan di Jawa, dari mulai
Raja Sanjaya Mataram, kehidupan Ken Arok
dalam mencapai takhta Singasari, usaha Raden Wijaya menipu tentara Kubilai
Khan yang hendak menyerang
Tumapel, raja-raja Majapahit, peperangan antara Majapahit melawan Blambangan,
hingga kedatangan orang-orang Islam di Jawa yang mulai merongrong kewibawaan
Majapahit.
3. Kitab Negarakertagama (1287 Saka atau 1365 M)
Penulis : Mpu Prapanca
Isi : Negarakertagama banyak mengandung data sejarah secara eksplisit terutama tentang Majapahit.
Kakawin Negarakretagama terdiri atas 98 pupuh (sejenis
sajak yang dilagukan). Kebanyakan menceritakan keagungan Raja Hayam Wuruk
sebagai penjelmaan Siwa dan Buddha. Juga terdapat keterangan mengenai kota, istana,
keluarga istana Majapahit; perjalanan Hayam Wuruk ke Lumajang; kegiatan Raja
berburu binatang di hutan, kehidupan Gajah Mada, silsilah rajaraja Singasari
dan Majapahit, dan juga riwayat sang penulis kitab, Prapanca.
4. Kitab Sundayana (Kidung Sunda)
Isi : Berisi tentang perang Bubat
(1357 M) antara Majapahit dan kerajaan Pajajaran di desa
Bubad, di sebelah utara kota Majapahit. Perang itu terjadi
sewaktu Raja Pajajaran (Sri Baduga
Maharaja) bersama rombongan dan 300 tentaranya datang ke Majapahit untuk mengantar
putrinya Dyah
Pitaloka,yang akan dipersunting oleh Raja\Hayam
Wuruk. Dalam peristiwa
ini semua rombongan termasuk raja, putri dan Patih Anepaken tewas kecuali mentri Pitar yang
berhasil meloloskan diri.
5. Kitab Sorandaka
Isi :
Mengisahkan pemberontakan Sora terhadap Jayanegara. Ken Sora yang merupakan abdi
kesayangan Raden Wijaya difitnah oleh Mahapati yang licik sehingga menyebabkan
Sora dan kedua temannya Gajah Biru serta Demung tewas (1300 M)
6. Kitab Usana Jawa
Isi :
Menceritakan penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar, kemudian pengamanan
Bali dengan menumpas Raja Maya Danawa dan pemindahan keraton Majapahit ke
Gelgel.
7. Kitab Panjiwijayakrama
Isi : Menguraikan riwayat Raden Wijaya sampai menjadi raja.
8. Prasasti
Kudadu (1294 M)
Isi :
Mengenai
pengalaman Raden Wijaya sebelum menjadi Raja Majapahit yang telah ditolong oleh
Rama Kudadu dari kejaran balatentara Yayakatwang setelah Raden Wijaya menjadi
raja dan bergelar Kertajaya Jayawardhana Ananta wikramottunggadewa, penduduk
desa Kudadu dan Kepaladesanya (Rama) diberi hadiah tanah sima.
9.
Prasasti
Sukamerta (Skamerta) (1296 M)
Isi : Dikeluarkan oleh Raja Kertarajasa
Jayawarddhana. Prasasti ini memperingat
penetapan
daerah Sukanarta kembali menjadi daerah swatantra atas permohonan Panji
Patipati Pu Kapat
10. Prasasti
Wringun Pitu (1477 M
Isi : Dikeluarkan oleh Bhre Tumapel Dyah Kertawijaya Isinya berkenaan
dengan pengukuhan perdikan dharma Rajasakusumaputra di Wringin Pitu.